Pada bulan Agustus 2021 di Sumenep terjadi deflasi sebesar -0,16 persen
dibawah angka inflasi Jawa Timur dan Nasional yang berada di angka
0,26 persen dan 0,03 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari –
Agustus) 2021 sebesar 0,83 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun
(Agustus 2021 terhadap Agustus 2020) sebesar 2,18 persen.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh
turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran. Ada 4 kelompok
pengeluaran yang mengalami penurunan yaitu kelompok makanan,
minuman dan tembakau sebesar -0,5 persen; kelompok informasi,
komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,38 persen; kelompok
perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,18 persen; dan kelompok
pendidikan sebesar -0,06 persen. Ada 4 kelompok pengeluaran yang
mengalami kenaikan yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan
bakar rumah tangga sebesar 0,14 persen; kelompok transportasi sebesar
0,14 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin
rumah tangga sebesar 0,12 persen; dan kelompok kesehatan sebesar
0,02 persen. Adapun 3 kelompok lainnya tidak mengalami perubahan
indeks yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok rekreasi, olah
raga dan budaya; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman /
restoran.
Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi
Sumenep di bulan Agustus 2021 yaitu cabai rawit, bawang merah, cabai
merah, bayam dan beras. Adapun sebaliknya komoditas utama yang
memberikan andil inflasi adalah tomat, rokok kretek filter, minyak
goreng, daging sapi dan tongkol diawetkan.