Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Kabupaten Sumenep Oktober 2020
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Pada bulan Oktober 2020 di Sumenep terjadi deflasi sebesar 0,07 persen,
Jawa Timur deflasi sebesar 0,02 persen dan Nasional terjadi inflasi
sebesar 0,07 persen.
- Dari sebelas kelompok pengeluaran, empat kelompok mengalami
penurunan harga, enam kelompok mengalami kenaikan harga, dan satu
kelompok relative stabil. Lima kelompok pengeluaran yang mengalami
penurunan harga, yaitu : kelompok makanan, minuman, dan tembakau
sebesar 0,69 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
sebesar 0,33 persen, kelompok transportasi sebesar 0,12 persen, dan
kelompok pakaian alas kaki sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok
yang mengalami kenaikan harga yaitu kelompok informasi, komunikasi,
dan jasa keuangan sebesar 1,77 persen, kelompok perlengkapan,
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,76 persen,
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar
0,33 persen, kelompok Pendidikan sebesar 0,22 persen, kelompok
penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,12 persen.
kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen. Kelompok
yang relatif stabil yaitu kelompok kesehatan.
- Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi
adalah tongkol diawetkan, pindang asin, dan cumi-cumi. Sedangkan
komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi
Sumenep adalah bawang merah, telepon seluler, dan cabai merah.
Tingkat inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2020 sebesar 0,83 persen
di Sumenep lebih tinggi dibandingkan Jawa Timur yang berada pada
angka 0,72 persen dan masih dibawah angka Nasional yang berada pada
angka 0,95 persen.
- Tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019)
Sumenep mencapai 1,58 persen, lebih tinggi dibandingkan Jawa Timur
sebesar 1,39 persen dan Nasional sebesar 1,44 persen.